“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-17).
Sebelumnya Yesus meninggalkan dunia ini, dia meminta kepada Bapanya (Tuhannya) agar supaya mereka memberikan seorang Rasul sebagai pengganti untuk meneruskan risalahnya.
- Setiap yang meminta seorang pengganti kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus meminta seorang pengganti, kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Pengganti yang Yesus minta kepada Bapany (Allah) untuk menggantikannya ternyata adalah seorang yang bernama Ahmad (Muhammad).
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya,(17) yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-16).
Yang dimaksud dengan Seorang Penolong atau Penghibur atau roh kebenaran dalam bahasa Yunani = Parlichtus/Paralectos, yang dalam bahasa Arab berasal dari akta “Hmad”, yang Nasharni jaman dulu menulis dengan kata “Ahmad” yang berarti “Yang terpuji”.
Ahmad adalah nama lain dari Nabi Muhammad. Dalam Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad, dan Malik, Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama: Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan aku adalah Al Maahi (penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adlaah Al Haasyir dimana ramai orang dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.”
Dalam Al Qur’an Nabi Isa juga bersaksi:
Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad.” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS. Ash-Shaf[61]: 6)
92. Tuhan lebih besar daripada Yesus
“Kamu telah mendengar, bahwa aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi AKu, kamu tentu akan bersukacita Karena aku pergi kepada Bapa Ku, sebab Bapa lebih besar daripada aku.” (Yohanes 14:28)
Pengakuan Yesus tersebut sangat jelas bahwa dia hanya orang kecil, tidak sama seperti Bapanya (Allah). Tapi anehnya umat Kristiani tidak mengikuti pengakuan Yesus tersebut, malah Yesus dijadikan sederajat sama dengan tuhan. Yesus berkata dengan jujur, bahwa Bapanya (Allah) lebih besar dari dia. Dan Yesus tidak pernah mengakui atau mengatakan bahwa dia dan Bapanya (Allah) adalah sama besar.
- Setiap yang pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah.
- Yesus pergi kepada Bapanya (Allah), berarti Yesus bukan Allah.
- Setiap yang mengaku lebih keci dari tuhannya, pasti bukan Tuhan.
- Yesus mengaku lebih kecil dari Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
93. Yesus datang dari Tuhan dan pergi kepada Tuhan
“Aku datang dari Bapa dan AKu datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.” (Yohanes 16:28)
Ayat ini bukan kata-kata Yesus dalam bentuk perumpamaan atau kiasan, tetapi benar-benar dalam arti yang sesungguhnya, sehingga mudah dipahami. Anak kecil pun paham bahwa Yesus bukan Tuhan, karena Yesus tidak mengakui atau mengatakan bahwa dialah Tuhan, Allah mereka, tidak!! Dari pengakuan Yesus yang jujur dan polos tersebut bahwa dia datang dan pergi meninggalkan dunia dan menuju kepada Bapanya, dapat kita pahami dalam bentuk silogisme berikut ini:
- Setiap orang yang mengaku datang dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus mengaku bahwa dia datang dari TUhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang pergi kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
- Yesus pergi kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
94. Yesus mengaku Allah itu Esa dan dia hanyalah utusan-Nya
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3)
Kata-kata tersebut adalah doa Yesus kepada murid-muridnya sebelum dia ditangkap dan dibunuh. Sebenarnya ucapan Yesus tersebut merupakan dua kaliamt syahadat, sekaligus sebagai bukti Yesus juga mengajarkan Tauhid. Pengakuan Yesus bahwa satu-satunya yang benar adalah Allah dan dia diutus oleh Tuhan, memberikan pengertian bahwa Yesus itu bukan Tuhan, tetapi hanya seorang utusan Tuhan saja.
- Setiap yang mengaku bahwa satu satunya yang benar hanyalah Allah, berarti Allah itu tidak lebih dari satu
- Yesus mengaku Allah itu hanya satu satunya berarti Yesus bukan allah
- Setiap yang mengakui bahwa dia di utus oleh Allah, berarti dia bukan Allah.
- Yesus mengaku dia diutus oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
Al Qur’an menjelaskan bahwa Yesus (Isa alaihissalam) sendiri memberi kesaksian bahwa dia adalah seorang utusan Tuhan.
Wa idz qaala ‘iisabnu maryama yaa banii israa-iila innii rasuulullaahi ilaikum mushaddiqal lima baina yadayya minat tauraati wa mubasysyiram bi rasuuliy ya’timin ba’dismuhuu ahmadu…
"Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. Ash-Shaf[61]: 6)
95. Yesus menerima firman Tuhan dan menyampaikannya
“Sebab segala firman yang engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusamapikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa aku datang dari pada – Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” (Yohanes 17:8)
Dengan segala kerendahan hati Yesus mengaku bahwa dia telah menyampaikan segala firman yang Tuhan wahyukan kepadanya untuk disampaikan kepada mereka para pengikutnya, agar mereka yakin dan percaya bahwa dia itu adalah utusan yang datang dari Tuhannya. Ucapan Yesus yang polos dan berhaja tersebut, sangatlah jelas dan sudah dipahami oleh siapapun. Anak kecilpun paham dakan hal itu.
- Setiap yang mengaku mendapat dan menerima dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus mengaku mendapat dan menerima firman dari Tuhan, pasti bukan tuhan.
- Setiap yang mengaku dia datang dari Tuhan pasti bukan Tuhan.
- Yesus mengaku dia datang dari “Tuhan berarti Yesus bukan Tuhan
- Setiap yang mengaku bahwa dia diutus oleh Tuhan, berarti dia utusan Tuhan.
- Yesus mengaku dia hanya diutus oleh Tuhan, berarti dia hanya seorang utusan Tuhan, bukan Tuhan !!.
96. Yesus pergi menghadap kepada Allahnya dan Allah kita
“Kakta Yesus kepadanya: janganlah engkau memegang aku, sebab aku belum pergi kepada Bap’ tetapi pergilah kepada saudara – saudara – Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa mereka sekarang akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah Ku dan Allahmu.” (Yohanes 20:17).
Ayat tersebut merupakan ucapan Yesus setelah kebangkitannya pada hari yang ketiga, lalu menampakkan dirinya kepada seorang wanitabernama Maria Magdalena yang sedang mencari mayat yesus.
Ketika maria Magdalena mengetahui bahwa Yesuslah yang dihadapkan dia, Maria mau memegang namun Yesus menolak dan berkata, “Jangalah engkau memegang Aku, sebab aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku da Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”
Dari ayat yang tertulis di atas ini dapat kita pahami bahwa:
- Setiap yang mau pergi kepada Bapanya (Allah), pasti bukan Allah.
- Yesus mau pergi kepada Bapanya (Allah), berti Yesus bukan Allah.
- Yesus mengaku akan pergi ke Bapa (Allah) dan Bapa kita (Allah), berati Yesus bukan Allah. Tuhan yang Yesus sembah adalah Tuhan!.
Dalam Al Qur’an QS. Az-Zuhkruf[43]:64 dan QS. Ali Imran[3]: 51, Isa alaihissalam menyuruh pengikutnya, Bani Israil, untuk menyembah hanya Allah Tuhanku dan Allah Tuhanmu.
“Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, Inilah jalan-jalan yang lurus” (QS Az-Zukruf[43]: 64).
97. Mukjizat Yesus berasal dari Tuhan
“Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ia Yesus dari Nazaret, seorang yang telah menentukanAllah dan yang dinyatkan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengn perantaraan Dia (Yesus) di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.”
Ayat tersebut bukan ucapan Yesus, tapi adalah kotbah Petrus dihadapan murid-murid Yesus tentang kematian Yesus yang dibunuh dan bangkit pada hari kitiga.
Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita pahami sebagai berikut:
- Setiap orang yang ditentukan oleh Allah, pasti bukan Allah.
- Yesus adalah orang yang ditentukan oleh Allah, berarti yesus bukan Allah.
- Setiap yang membuat mukjizat dengan kekuatan Allah, pasti bukan Allah
- Yesus bermukjizat atas kekuatan dari Allah, berarti Yesus bukan Allah.
- Setiap yang menjajdi perantara Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus menjadi perantara Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Mukjizat Yesus sehebat apapun tidak berarti Yesus itu Tuhan. Dan semua itu bisa terjadi bukan atas kehbatannya sendiri. Melainkan karena izin Allah SWT. (QS. Al-Imran[3]:49, QS. Al-Baqarah[2]:87, 253)
98. Yesus dijadikan Tuhan?
“Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” (Kisah Rasul 2 :36).
Masih dalah konteks kotbah Petrus kepada murid-murid Yesus, dia katakana bahwa orang Esrael harus tahu bahaw Allah telah membangkitkan Yesus yang disalibkan itu menjadi Tuhan dan Kristus. Rasanya sangat janggal bahwa Allah menjadika Yesus sebagai Tuhan.
- Setiap yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah.
- Yesus dibangkitkan oleh Allah, Allah berarti Yesus bukan Allah.
Jika Allah menjadi Yesus Tuhan, berate ada tuhan selain Allah. Jika Yesus sudah dijadikan Tuhan, bearti Tuhan itu lebih dari satu. Padahal Yesus beraksi dalan Injil Markus 12: 29, bahwa Tuhan itu Esa. Ini berarti dia itu bukan Tuhan.
“Jawab Yesus: “Hukum ynag terutama ialah Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. “ (Markus 12:29)
Al Qur’an juga mengatakan bahwa Allah itu Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam Qs. 2: 133, 163, Qs 4:171, Qs 5:73, Qs 6:19, Qs 9:31, Qs 12:39, Qs 37:4, Qs 38:65, Qs 39:4, Qs 40:16, Qs 41:6, Qs 112:1, dan lain-lain. Kita dapat mengambil contohnya sebagai berikut:
“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Esa; tidak Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.” (2) (Qs 2 Al Baqarah 163).
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Esa.” (QS. Ash-Shaaffaat[37]:4).
“Katakanlah, “Dia-lah Allah yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlas[112]:1).
“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Esa.” (QS. Ash-Shaaffaat[37]:4).
“Katakanlah, “Dia-lah Allah yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlas[112]:1).
99. Yesus berdiri di sebelah kanan Allah
“Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri disebelah kanan Allah.” (Kisah Rasul 7:56).
Ayat tersebut adalah ucapan Stefanus dan bukan ucapan dari Yesus sendiri. Penglihatan Stefanus tersebut sungguh tidak rasional. Bagaimana Stefanus bisa melihat bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah? Jika Yesus yang adalah Anak Manusia berdiri disebelah kanan Allah, sementara Yesus itu sendir adalah Tuhan (Allah), berarti ada dua Allah. Allah yang satu berdiri disebelah kanan dan Allah yang satu lagi berdiri disebelah kiri.
- Setiap yang disebut Anak Manusia, pasti bukan Tuhan.
- Yesus disebut sebagai Anak Manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang berdiri disebelah kanan Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus berdiri disebelah kanan Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
100. Allah membangkitkan Yesus sebagai juruselamat bagi orang Israel
“Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kisah Rasul 13:23).
Yang dimaksud dengan “dari keturunannya” yaitu dari keturunan Daud. Paulus mengatakan, dari keturunan Daud inilah akan lahir seorang juruselamat bagi orang Israel yang bernama Yesus. Dengan demikian dapatlah kita simpulkan bahwa sesungguhnya Yesus itu adalah Juruselamat, tapi hanya Juruselamat bagi kaumnya saja, yaitu Bani Israel.
- Setiap orang yang dibangkitkan oleh Allah, pasti bukan Allah.
- Yesus dibangkitkan oleh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
Bahkan dalam Injil Matius 15:24, yesus sendiri mengaku dia diutus hanya untuk umat Israel.
Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)
101. Allah itu Esa dan Yesus serahkan dirinya menebus dosa
“Karena Allah itu Esa dan esa pula dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.” (1 Timotius 2:5-6).
Nasihat Timotius tersebut merupakan kesaksian dia terhadap orang-orang non Yahudi, bahwa apa yang dia ajarkan itu adalah benar dan dia tidak berdusta. Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita simpulkan:
- Setiap yang mengatakan Tuhan itu Esa, pasti Tuhan tidak lebih dari satu.
- Jika Tuhan itu Esa dan tidak lebih dari satu, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang menjadi perantara antara Tuhan dan manusia, pasti bukan Tuhan.
- Yesus menjadi perantara Tuhan dengan manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, pasti adalah manusia, bukan Tuhan.
- Yesus menyerahkan dirinya menjadi tebusan bagi manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
Ayat ke 101 (terakhir) ini berbicara tentang Yesus sebagai penebus dosa manusia, yang menurut umat Kristiani mati dalam rangka menebus dosa-dosa manusia. Nah, bagaimana menurut para cendekia tentang ini? Simak pendapat berikut:
Socianus (1539 – 1604)“Jika pengorbanan Yesus adalah mutlak dan tidak terbatas meliputi segalanya, maka manusia boleh bebas sepenuhnya berbuat sesuka hatinya. Dan jika doktrin penebusan dosa benar, maka humum Tuhan tidak lagi berlaku mengikat hamba-Nya, karena hukuman atas segala dosa telah dibayar oleh Yesus.”
Dr. Cruden Alexander“Bahwa untuk tujuan pengorbanan seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan kesengsaraan yang amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia modern dan dianggap suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”
George Bernard Shaw“Saya lebih suka memikul tanggung jawab moral saya, tidaklah baik lagi saya untuk membebankan dosa-dosa pada kambing hitam penebus dosa. Saya akan kurang berhati-hati terhadap dosa, apabila saya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak merugikan saya.”
William Ellery Charing (1780 – 1842)“Pengorbanan itu harus manusia yang melakukan untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia. Jika Yesus itu Tuhan, mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini tidak masuk akal sehat! Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia dengan tidak menggunakan kekerasan dan cara yang keji.” (disiksa, hingga mati dipaku dikayu salib).
Bagaimana Dosa Menurut Islam?
Menurut pandangan Islam, apa pun dosa yang dilakukan oleh manusia, Allah SWT akan mengampuninya, asalkan dia benar-benar mau bertobat dengan sungguh-sungguh, dan berjanji sekaligus membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak melakukan dosa yang sama lagi. Semua dosa bisa Allah ampuni, kecuali dosa syirik.
Simaklah firman Allah dalam Al Qur’an berikut ini:
“Katakanlah, “Hai hamba-hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar[39]: 53).
Dalam pandangan Islam, dosa ditanggung oleh masing-masing pelakunya. Seseorang tidak menanggung dosa orang lain:
“Bahwa tidaklah seseorang yang berdosa akan menanggung dosa yang lain.” (QS. Najm[53]: 38-39)
Kesimpulan
Dari 101 Alasan yang telah diuraikan, jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan, tetapi dia hanyalah seorang Nabi atau Rasul Allah yang diutus untuk kaumnya yaitu Bani Israil. Pada keempat Injil semuanya Yesus katakana bahwa dia hanyalah seorang Nabi, dan bukan Tuhan. Perhatikan ucapan Yesus pada empat Injil:
“Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” (Matius 13:57).
“Dan katanya lagi : “AKu berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” (Lukas 4:24).
“Sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.” (Yohanes 4:44).
“Dan katanya lagi : “AKu berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” (Lukas 4:24).
“Sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.” (Yohanes 4:44).
Orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus juga tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, tetapi hanyalah seorang nabi.
“Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di galilea.” (Matius 21:11).
Dalam Al Qur’an, Nabi Isa as memberi kesaksian bahwa dia tidak pernah mengatakan dan tidak mengajarkan bahwa dia adalah Tuhan.
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Hai Isa putera Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan ibuku menjadi dua Tuhan selain Allah? Isa menjawab, “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang ghaib; (QS. Al-Maaidah[5]: 116).
Dari keseluruhan penjelasan ini, maka jelaslah bahwa Al-Quran dan Alkitab sendiri sama-sama menegaskan bahwa Yesus - atau ISA Alaihissalam - adalah Seorang Nabi. Beliau BUKAN Tuhan.
“kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?” (Yesaya 46:5).
“Bukankah Aku Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Yesaya 45:21)
“Bukankah Aku Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Yesaya 45:21)
No comments:
Post a Comment