Jalan-jalan ke sebelah, tadi saya menemukan pertanyaan pada sebuah thread seperti berikut:
Pertanyaan kepada Yang Muslim, apa yang bisa diharapkan dan dilakukan oleh Muhammad jika sekiranya anda berada dalam kesulitan? Apakah ada contoh kebajikan dalam hidup Muhammad yang bisa diminta dihadirkan kembali, di masa sekarang?
Bagi Orang Kristen bisa membayangkan Yesus datang menyembuhkan mereka dari sakit, orang Buddha pula bisa berharap mengalami pencerahan sempurna seperti yang dialami sang guru mereka.
Muslim ??????
Pertanyaan ini, gampang ditebak, mestinya lebih banyak karena dilandasi oleh kebanggaan (semu) yang sudah sejak kecil tertanam jauh di dalam benak mereka tentang segala mukjizat yang diperlihatkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala melalui tangan Nabi Isa Alaihi Sallam, atau yang mereka sebut sebagai Yesus Kristus.
Karena kebanggan (semu) tadi, umumnya mereka pun kerap mengklaim begini:
Tuhan Yesus jauh dibandingkan dengan Muhammad!
Tuhan Yesus adalah anak Allah, sedang Muhammad hanya manusia biasa!
Jika kalian tak percaya bahwa Yesus adalah anak Allah, carilah di Perjanjian Lama tentang janji Allah akan datangnya Penyelamat. Lihat juga di Perjanjian Baru bahwa Tuhan Yesus disebut oleh Allah sendiri. Allah berfirman, "Inilah anakku yang kukasihi, dan padanyalah Aku berkenan."
Jika Tuhan Yesus bukan Anak Allah mengapa ia bisa membangkitkan orang mati, mengusir syetan, berjalan di atas air, menyembuhkan orang dan memberkati?
Jika Tuhan Yesus bukan Anak Allah mengapa ia bisa bangkit atas kematian dan menampakkan diri pada murid-muridnya?
Selain itu, ia juga akan menghakimi manusia pada akhir zaman!
Dapat berbicara dengan Allah Bapa, dan dalam kitab Wahyu dapat mengetahui apa yang akan terjadi!
Bagaimana dengan Muhammad? Apa kelebihannya?
Jika ia nabi yang kalian anggap lebih suci daripada Tuhan Yesus, mengapa ia tak bisa mengalahkan maut (mengalami kematian), dan tidak tahu pula akan masuk sorga atau tidak? Bagaimana dengan nasib pengikutnya kelak?"
Logika dan asumsi penanya (yang saya reka-reka seperti di atas) adalah sebuah kesalahan besar!
Kita bisa melihat dengan jelas bahwa dalam angan-angannya, Yesus adalah Tuhan, sementara masih dalam angan-angannya juga, Muhammad adalah manusia biasa.
Karena itu, tentu saja menjadi sangat tidak fair jika keduanya dibandingkan, bukan?
Membandingkan manusia dengan Tuhan adalah perbuatan bodoh yang teramat sia-sia, sebab antara yang satu dengan yang lainnya jelas-jelas teramat sangat jauh berbeda!
Jika penanya meyakini Yesus sebagai Tuhan, maka perbandingan yang layak dengannya tentu saja Tuhan juga. Dalam konteks ini tentu saja Allah SWT, Tuhan yang disembah oleh Muhammad SAW dan seluruh pengikutnya.
Berpijak pada logika ini, maka mari sama-sama kita coba bandingkan secara realistis antara tuhan sang penanya yaitu Yesus Kristus, dengan Allah SWT (yang sesungguhnya adalah Tuhannya Yesus juga).
[1]. Tuhan itu Allah yang Maha Tahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji (1Samuel 2:3).
Sedangkan Yesus tidak tahu kapan kiamat akan terjadi (Matius 24:36), tidak tahu kapan pergantian musim (Markus 11:13), tidak tahu siapa yang menjamahnya (Lukas 8:45-46), salah dalam membuat kesaksian (Yohanes 5:31), dan ramalannya pun meleset (Lukas 22:34, matius 26:34, Yohanes 13:38 dan Markus 14:67-72).
[2]. Allah adalah Tuhan yang mengabulkan doa (Amsal 15:29). Maka tidak mungkin Tuhan berdoa pada Tuhan yang lain. Tapi Yesus selalu berdoa memohon kepada Allah (Lukas 5:16, Matius 26:36, dan lainnya).
[3]. Allah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa (Yesaya 40:26, Ayub 23:6, 2Korintus 6:18).
Sedangkan Yesus tidak dapat berbuat apa-apa tanpa kehendak Allah (Yohanes 5:30). Yesus tidak kuasa bermukjizat banyak di daerah asalnya, kecuali hanya satu mukjizat (Markus 6:5).
[4]. Allah adalah Tuhan yang tidak dapat dicobai oleh yang jahat (Yakobus 1:13).
Sedangkan Yesus dicobai oleh iblis yang jahat di puncak gunung (Matius 4:1-11).
[5]. Allah adalah Tuhan Yang Maha Hidup dan tak takluk pada maut (1Timotius 6:16).
Tapi Yesus mati terbunuh sekitar jam tiga sore, tergantung di tiang salib, hanya mengenakan sehelai kain yang menutupi kemaluannya (Lukas 23:44-46).
[6]. Allah adalah Tuhan yang menyelamatkan (Mazmur 34:19).
Tapi Yesus berdoa mohon diselamatkan oleh Allah (Yohanes 12:27). Yesus juga tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri ketika disiksa, diolok-olok, diludahi hingga akhirnya dibunuh oleh tentara Romawi (Markus 10:33-34).
[7]. Allah adalah Tuhan Yang Maha Baik, sehingga manusia harus bersyukur padanya (1Tawarikh 16:34). Sedangkan Yesus menolak keras disebut sebagai orang baik (Markus 10:18).
[8]. Allah adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi yang tidak tidur dan tidak terlelap (Mazmur 121:2-3). Sedangkan Yesus tidur seperti manusia pada umumnya (Matius 8:24, Lukas 8:23, Markus 4:38).
Argumen yang menyatakan, "Yesus adalah anak Allah", juga tidak valid untuk dijadikan pembenar ketuhanan Yesus. Sebab, orang pertama dalam kitab kristen yang disebut sebagai "anak Allah" adalah Nabi Adam (Lukas 3:38). Bahkan penyebutan "anak Allah" dalam kitab kristen banyak sekali. Di antaranya, orang yang membawa perdamaian (Matius 5:19), orang yang memiliki sifat kasih (Lukas 6:35), orang yang mendapat berkah kasih dari Allah (1Yohanes 3:1) dan lainnya. Jika istilah "anak Allah" disamakan dengan Tuhan, alangkah banyaknya jumlah Tuhan menurut kitab kristen sendiri!
Tentang mukjizat Yesus yang dapat membangkitkan orang mati, menyembuhkan kusta, lahir tanpa campur tangan ayah dan lainnya, juga tidak valid untuk dijadikan dalil ketuhanan Yesus. Petrus, panatua seluruh murid Yesus dengan tegas bersaksi bahwa segala mukjizat Yesus sesungguhnya bukan berasal dari dirinya sendiri, melainkan kuasa Allah yang diperlihatkan melalui tangan Yesus (Kisah Para Rasul 2:22).
Siapa yang tidak tahu bahwa semua nabi memiliki mukjizat atas kuasa dan izin Allah? (QS Ali Imran:49). Bukankah kitab kristen sendiri juga mengakui bahwa Yesus tidak dapat berbuat apa-apa tanpa kuasa dan izin Allah? (Yohanes 5:30).
Dan siapa pula yang tidak tahu bahwa seluruh mukjizat tsb pada gilirannya ikut sirna bersama wafatnya para Nabi dan Rasul Allah, termasuk mukjizat Yesus sendiri? Jika kita bertanya, "mana bukti mikjizat Yesus yang sampai hari ini dapat sama-sama kita lihat, kita sentuh, dan kita kagumi?" Jawabnya sangat pasti, "Tidak ada!"
Sementara itu, nabi Muhammad SAW sendiri yang mengatakan bahwa mukjizat terbesar beliau adalah Al-Quran. Dan satu-satunya mukjizat para Nabi dan Rasul Allah yang masih tersisa - dan tetap utuh - hingga hari ini ternyata hanya Al-Qur'an, kitab suci Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muihammad SAW.
Sudah belasan abad berlalu sejak Nabi Muhammad saw wafat, tapi sampai detik ini Al-Qur'an masih tetap terjaga keasliannya, bahkan tak kurang satu titik pun! Bandingkanlah dengan kitab kristen yang entah sudah berapa ratus kali diedit dan diubah-ubah isinya!
Meski begitu, umat Islam tak diskriminatif terhadap para Nabi dan rasul Allah.
"Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya," (QS. Al-Baqarah 285).
Oleh karena itu umat Islam tidak akan menganggap Nabi Muhammad sebagai orang yang lebih suci dan lebih hebat dibandingkan dengan Nabi Isa, atau Yesus Kristus, demikian pula sebaliknya.
Umat Islam juga tidak kecewa dan menjadi goncang imannya mengetahui bahwa Nabi Muhammad tidak kuasa mengalahkan maut. Sebab seluruh pengikut Nabi Muhammad mengerti dengan sempurna bahwa salahsatu kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Allah adalah mengalami kematian (QS. Ali-Imran:185).
Bukankah semua Nabi dan Rasul Allah; termasuk Nabi Isa, atau Yesus, yang dianggap Tuhan oleh umat kristen juga mengalami kematian?
Sedangkan klaim kristen bahwa Yesus mengalahkan maut, ternyata dibantah oleh kitab kristen sendiri. Yesus tidak pernah bangkit dari kematiannya dengan cara melawan maut, melainkan dibangkitkan oleh Allah (Kisah Para Rasul 2:32). Dengan demikian, bagaimana mungkin orang yang dibangkitkan oleh Allah dari kematian pantas disebut mengalahkan maut?
Adapun tentang bagaimana nasib para nabi dan rasul Allah -- termasuk nabi Muhammad SAW dan Yesus Kristus -- setelah mereka wafat, tidak ada umat Islam yang meragukan bahwa tempat mereka yang sudah pasti adalah sorga jannah (QS. Al-Inshiqaq: 2)
Jika faktanya sudah demikian jelas sebagaimana ditunjukkan oleh kitab kristen sendiri seperti atas, memangnya apa lagi sih yang mau dijadikan "dalil pembenar" untuk mendukung teori para bapak moyang kristen bahwa Yesus adalah Tuhan? Cobalah kalian pikirkan sendiri!
Jadi, seperti sudah disingung sebelumnya, kristen manapun yang hari gini masih ingin bermegah-megah dengan modal angan-angan keblinger coba membandingkan Yesus Kristus yang mereka yakini adalah Tuhan dengan Muhammad SAW yang hanya seorang nabi, jelas menunjukkan kebodohan iman yang teramat luar biasa!
Jelas ya?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
[Dari catatan lama Gus Mendem | Diperbaharui 20 September 2016]
No comments:
Post a Comment